Sektor pertanian, khususnya bagi daerah Kalbar, sampai saat ini ternyata masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah, baik sebagai penghasil nilai tambah dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar penduduknya.
Data yang disajikan pada sub bab ini adalah data tanaman perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang dilakukan oleh suatu badan usaha/hukum di atas tanah negara dan mendapat izin usaha dari instansi yang berwenang. Di luar batasan tersebut merupakan perkebunan rakyat.
Produksi daging yang berasal dari pemotongan ternak untuk tahun 2005 untuk daging sapi adalah sebesar 4.798 ton, sedangkan daging babi mencapai 5.775 ton masing-masing mengalami peningkatan 11,11 persen dan 39,90 persen, dan kambing mencapai 280 ton. turun sangat drastis yaitu 74 persen dibanding tahun sebelumnya. Kebanyakan produksi daging berasal dari Kota Pontianak, meskipun demikian produksi daging dari ayam buras dan itik/bebek/itik manila terlihat lebih merata di semua kabupaten/kota.
Secara geografis, potensi Kalimantan Barat di bidang perikanan cukup prospektif, baik perikanan laut maupun perairan umum. Jumlah rumahtangga perikanan pada tahun 2005 untuk perikanan laut dan perairan umum mengalami penurunan, sebaliknya perikanan budidaya meningkat cukup signifikan yaitu 61,82 persen dari tahun sebelumnya, dari 8.971 rumah tangga tahun 2004 menjadi 14.517 rumah tangga di tahun 2005. Untuk rumahtangga perairan laut dan peraian umum tahun 2004 masing-masing dari jumlah 8.008 rumahtangga dan 6.472 rumahtangga turun menjadi 7.422 ruta dan 4.928 ruta pada tahun 2005
Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, yaitu sekitar 6,39 persen dari luas kawasan hutan di Indonesia.