Jenis atau ragam budaya Asmat belum banyak diketaui, sejauh ini yang ditemukan hanya berupa rok dengan cawat sebagai penutup aurat kaum laki-laki dan perempuan. Laki-laki Asmat biasanya memakai pummi semacam rok yang dibuat dari anyaman daun sagu. Rumbai-rumbai pummi dilepas begitu saja sehingga terurai di sekeliling pinggul dan paha.
Penahan pummi adalah asenem, ikat pinggang dari anyaman rotan. Sedangkan kaum perempuan memakai tok, semacam celana dalam. Tok adalah pummi yang rumbai-rumbai bagian depannya dikumpulkan lalu ditarik ke bagian belakang pinggul melaluai ceelah paha sehingga menyerupai celana dalam. Untuk menutup payudara, wanita Asmat membuat semacam bra dari anyaman daun sagu muda yang disebut peni atau samsur. Tali pengikatnya dibuat dari akar pandan, disebut tali bow. Dan peni, dahulu hanya dipakai oleh istri panglima perang.....more....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar