
Daerah hutan yang tengah tergusur oleh Pio XI merupakan jenis hutan hujan Magellanis – bukan jenis hutan hujan tropis bertajuk rimbun yang gelap, namun yang berjenis bonsai dengan dedaunan kusut yang kerap terlihat di antara barisan pohon di pegunungan. Dan hal ini tidak mengherankan. Fjord-fjord dan pulau-pulau di Patagonia Cile mendapat pengaruh terbesar dari pergerakan angin barat yang berembus dari laut selatan. Di daerah ini, di tengah-tengah angin yang menderu kencang, angin ini dapat bertiup dengan ganas secara konstan. Hujan dan salju dapat turun sepanjang tahun.
Tidak ada tempat di muka bumi yang benar-benar beristirahat. Hanya waktu yang menciptakan ilusi keadaan stabil. Namun kadangkala, jika Anda beruntung, Anda akan menemukan suatu tempat di mana waktu seakan berjalan lebih lambat, tempat Anda dapat merasakan betapa besar sebuah kekuatan geologis.
Gletser yang membentuk pesisir pantai Cile merupakan salah satunya. Di tempat ini, energi Bumi nampak sangat jelas. Lempeng-lempeng tektonik menyebar dan menghujam ke bawah pinggiran benua ini, mengangkat pegunungan Andes dan menciptakan sebuah zona geologis yang labil. Dari bagian interior lapangan-lapangan es tersebut, gletser seperti Pio XI – sungai es pendek yang brutal – dengan lancar mengalir turun menuju laut. Di lepas pantai, arus air naik dari Arus Peru merupakan air pancuran bagi kehidupan bawah air. Garis pantainya yang terbelah-belah oleh labirin air, memanjang hingga 90.000 kilometer. Bagian ini dikuasai oleh lautan dan es.
referensi : http://nationalgeographic.co.id/featurepage/131/melindungi-patagonia/2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar