Senin, 11 Juni 2012

Penggunaan Dwibahasa yang Salah


Kedwibahasaan fenomena yang menggejala di setiap negara di dunia ini. Di Indonesia terdapat lebih dari empat ratus bahasa daerah. Disamping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional. Sebagian masyarakat Indonesia juga dapat berbahasa asing seperti bahasa-bahasa Arab, Inggris, Belanda, Jerman, Jepang. Oleh karena itu, jelas Indonesia pun merupakan contoh masyarakat dwibahasawan.


Masyarakat dwibahasawan aalah masyarakat yang menggunakan dua bahasa atau lebih dalam berkomunikasi. Fungsi dari kedwibahasaab ini adalah sebagai alat komunikasi efektif dan komunikatif dengan lawan bicara. Lawan bicara yang dimaksud adalah lawan bicara yang tidak menguasai bahasa si pembicara.


Dalam penggunaan dwi bahasa terkadang terdapat konsep yang keliru. Kekeliruan ini bahkan menjadi ajang memamerkan diri. Dengan merasa menguasai lebih dari satu bahasa, jika berbicara pada setiap orang, dari kalangan mana pun, profesi apa pun menggunakan dwi bahasa.


Kegiatan tersebut sangat tidak efektif karena proses komunikasi adalah menyampaikan pesan melalui media bahas kepada lawan bicara dengan bahasa yang dapat dimengerti lawan bicara. Tapi hal yang terjadi pesan tidak tersampaikan dengan baik.


Dwi bahasa pada awalnya digunakan sebagai alat bantu komunikasi pada pembicaraan tertentu dengan orang-orang tertentu yang tidak menguasai bahasa yang kita kuasai. Agar pesan tersampaikan dengan baik.

Tidak ada komentar: